Rabu, 19 November 2014

tangga


tak ada kisah tentang cinta
yang bisa terhindar dari air mata
namun ku coba menerima, hatiku membuka
siap untuk terluka


cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati

walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar
dari pahitnya cinta
namun ku pilih begini, biar ku terima
sakit demi jalani cinta (cinta)


cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu sehingga (sehingga) hidupku (hidupku) pun berarti
cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati

hanya kamu yang bisa
bisa membuatku rela rela menjalani segalanya
rela menangis karenamu ku rela ku rela 


cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
cinta tak mudah berganti cinta tak mungkin berhenti
tak mudah berganti jadi benci tak mudah untuk berganti
walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
biar ku pergi sembuhkan hati
Senin, 17 November 2014

Find Alumni by LINE




Bismillah ir rahman ir rahim
La hawla wala quwwata illabillah
Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Yang memiliki hari pembalasan.


Allah berfirman:
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”(QS.An­-Nuur:26).


Semua ini bermula dari iklan media sosial “line” dimana ada konsep “find alumni” lalu aku menilik sedikit kerahnya, aku mulai stalking alumni teman-teman mulai dari SD, SMP, SMA, tidak termasuk TK :D. Oke, perbincangan ini dimulai dari teman SD. Waktu kelas 5 teman sebangku namanya “Ykrm” dia pria. Putih, pintar, khas dari dia waktu dia nulis tangannya aneh. Aku benci sekali dengannya, hingga pada akhirnya aku perangdingin dengannya, aku cubit tangannya. Eh besoknya aku di cubit oleh ibunya. Sekilas saja lah.. dan aku menemukannya di facebook dan twitter. Dia sekolah di lingkungan agamis dan entah mengapa disini aku mulai ada something. aku follow twitternya, semoga di folback. apakabarmu? lagi sibuk apa? semua pertanyaan muncul seketika terarah padanya Hehee, sepertinya aku rasa dengannya. Entahlah, akrab saja tidak pernah tiba-tiba timbul perasaan *itulah cinta*. Astaghfirullah. Ya Allah. Maafkan aku menduakan cintamu, namun aku berkata benar. Sebagai seorang muslim, adalah gharizah nau’. Sebuah perasaan cinta kasih kepada lawan jenis. Aku kembali pada konsep islamiyah, dimana cinta yang abadi adalah hanya kepadaNya. Jika cinta kita pada sang kuasa melebihi apapun, insya Allah kita akan bijak dalam mencintai sesama, sehingga tidak akan menimbulkan kecewa ataupun marah. Karna kita tahu bahwa kita mencintai Allah, kita juga harus mencintai ciptaannya, katakanlah jika kita tidak setia pada pasangan, tentu saja kita tergolong ingkar. Dan kita akan menyakiti pasangan kita, terlebih menyakiti yang mencipakannya. Hihi serem yaa kalo sampe kita di benci olehNya hanya karna menanam rasa tidak setia pada pasangan. Daaaaaann, jika saja semua ummat manusia islam menyadari konsep cinta di tinjau dari kacamata islam, dan kembali pada aturan aturan Allah, tidak akan ada yang namanya rasa sakit, tersakiti, kecewa, marah bahkan sampai cerai. Namun semua itu berbanding terbalik dengan yang sekarang. Al-Qur’an hanya di jadikan tumpukan buku yang tak bernilai, meninggalkan kewajiban (sholat) ketika Rasullah hanya dianggap sejarah lama, tidak menauladaninya dan itu semua termasuk menjauhkan diri padaNya. Jika kita tidak mengenal Allah, tidak mengenal Rasullullah apa bisa diyakini kita akan mencitai atas ciptaanNya? Apa bisa diyakini kita akan setia pada pasangan kita?  Renungkanlah...

Seorang pria yang melamar ku dengan jalan pernikahan, bukan berpacaran
Seorang pria yang baik hatinya,
Seorang pria yang beriman pada Rabbnya,
Seorang pria yang menjaga akhlaknya,
Seorang pria yang tiada rupa, namun..
Seorang pria yang dapat membimbing istrinya ke surga,
Serta, selalu perbakiki diri ini untuk memperoleh jodoh yang terbaik. Aamiin.
"Beratkan lisan untuk berucap cinta, biarlah hanya hati yang merasa. Ketika waktu itu sudah tiba, maka semua akan terasa indah."
Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Followers

About Me

Blog Archive