Bismillah ir rahman ir
rahim
La hawla wala quwwata
illabillah
Yang Maha pengasih lagi
Maha penyayang. Yang memiliki hari pembalasan.
Allah berfirman:
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”(QS.An-Nuur:26).
Semua ini bermula dari
iklan media sosial “line” dimana ada konsep “find alumni” lalu aku menilik
sedikit kerahnya, aku mulai stalking alumni teman-teman mulai dari SD, SMP,
SMA, tidak termasuk TK :D. Oke, perbincangan ini dimulai dari teman SD. Waktu
kelas 5 teman sebangku namanya “Ykrm” dia pria. Putih, pintar, khas dari dia
waktu dia nulis tangannya aneh. Aku benci sekali dengannya, hingga pada
akhirnya aku perangdingin dengannya, aku cubit tangannya. Eh besoknya aku di
cubit oleh ibunya. Sekilas saja lah.. dan aku menemukannya di facebook dan
twitter. Dia sekolah di lingkungan agamis dan entah mengapa disini aku mulai
ada something. aku follow twitternya, semoga di folback. apakabarmu? lagi sibuk apa? semua pertanyaan muncul seketika terarah padanya Hehee, sepertinya aku rasa dengannya. Entahlah, akrab saja tidak
pernah tiba-tiba timbul perasaan *itulah cinta*. Astaghfirullah. Ya Allah.
Maafkan aku menduakan cintamu, namun aku berkata benar. Sebagai seorang muslim,
adalah gharizah nau’. Sebuah perasaan cinta kasih kepada lawan jenis. Aku
kembali pada konsep islamiyah, dimana cinta yang abadi adalah hanya kepadaNya.
Jika cinta kita pada sang kuasa melebihi apapun, insya Allah kita akan bijak
dalam mencintai sesama, sehingga tidak akan menimbulkan kecewa ataupun marah.
Karna kita tahu bahwa kita mencintai Allah, kita juga harus mencintai
ciptaannya, katakanlah jika kita tidak setia pada pasangan, tentu saja kita
tergolong ingkar. Dan kita akan menyakiti pasangan kita, terlebih menyakiti yang
mencipakannya. Hihi serem yaa kalo sampe kita di benci olehNya hanya karna
menanam rasa tidak setia pada pasangan. Daaaaaann, jika saja semua ummat
manusia islam menyadari konsep cinta di tinjau dari kacamata islam, dan kembali
pada aturan aturan Allah, tidak akan ada yang namanya rasa sakit, tersakiti,
kecewa, marah bahkan sampai cerai. Namun semua itu berbanding terbalik dengan
yang sekarang. Al-Qur’an hanya di jadikan tumpukan buku yang tak bernilai,
meninggalkan kewajiban (sholat) ketika Rasullah hanya dianggap sejarah lama,
tidak menauladaninya dan itu semua termasuk menjauhkan diri padaNya. Jika kita
tidak mengenal Allah, tidak mengenal Rasullullah apa bisa diyakini kita akan
mencitai atas ciptaanNya? Apa bisa diyakini kita akan setia pada pasangan kita? Renungkanlah...
Seorang pria
yang melamar ku dengan jalan pernikahan, bukan berpacaran
Seorang pria
yang baik hatinya,
Seorang pria
yang beriman pada Rabbnya,
Seorang pria
yang menjaga akhlaknya,
Seorang pria
yang tiada rupa, namun..
Seorang pria yang
dapat membimbing istrinya ke surga,
Serta, selalu perbakiki diri ini untuk memperoleh jodoh yang terbaik. Aamiin.
"Beratkan lisan untuk berucap cinta, biarlah hanya hati yang merasa. Ketika waktu itu sudah tiba, maka semua akan terasa indah."
0 komentar:
Posting Komentar